Sarasehan dan Keseriusan Alumni yang sering di Pertanyakan
Diera serba mudah ini banyak muncul
jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter yang makin mempermudah dalam
mengikat tali silaturahmi yang sudah terputus puluhan tahun. Biasanya poin Temu
Kangen di Indonesia tujuannya adalah 1. menjalin silaturahmi teman dan guru, 2.
mengenang masa-masa sekolah, 3. Membahagiakan teman dan guru. Tetapi kemudian
apakah sama tujuan Temu Kangen di masing-masing alumni?. Menurut ahli Etnografi
dan komunikasi Amalia Maulana “Kalau di Indonesia dari kecil kita sudah
terbiasa dengan grup culture. .
Perkembangan teknologi komunikasi
juga sangat membantu proses tersebut diatas. Sekarang di era generasi ke tiga
dimana Telepon, Text dan gambar bisa disajikan dalam genggaman mekanisme
pengorganisirannya-pun semakin mudah. Bisa dilakukan dengan beberapa cara Group
BB, FB dan Twitter.
Tetapi harus di ingat bahwa Temu
Kangen harus mempunyai tujuan misalnya saling membantu teman, guru
bertukar pengalaman, wawasan, hobby, olah raga bahkan kerjasama bisnis ataupun
untuk mendapatkan pasangan. Untuk hal mendapatkan pasangan, penulis pernah
menemukan hal yang terakhir ini, perjodohan bisa terjadi melalui acara Temu
Kangen.
Temu
Kangen memiliki sisi positif untuk kesehatan dan keharmonisan hubungan
pertemanan. Temu Kangen bisa dijadikan ajang bersosialisasi guna merekatkan
kembali tali persahabatan. Temu Kangen juga bermanfaat untuk mengembalikan
peranan seseorang yang mungkin sudah terkikis waktu. Sebuah penelitian
juga pernah mengungkap, ternyata kegiatan santai ini juga bisa membuat orang
berumur panjang. Sebuah penelitian bahkan pernah menemukan bahwa seseorang yang
banyak dikelilingi teman dan saudara kemungkinannya meninggal lebih cepat
berkurang 50 persen dibandingkan mereka yang tidak memiliki kehidupan sosial.
Salah
satu tujuan Temu Kangen adalah untuk memperbarui citra diri seseorang guna
tampil prima. Mereka perlu merasa nyaman dan percaya diri baik dari segi fisik
maupun emosional. Misalnya, saat sekolah seseorang adalah bintang kampus,
cantik atau pintar dan menjadi pusat perhatian, tapi 20 tahun kemudian tidak
seperti dulu lagi. Hal itu kadang membuat orang ragu-ragu untuk datang ke acara
Temu Kangen karena dia sudah tidak cemerlang lagi karena peranannya sudah
berkurang.
Justru
dengan adanya Temu Kangen, orang itu punya semangat lagi untuk punya peranan
seperti dulu. Tapi sebaliknya, seseorang itu dulunya di komunitas biasa-biasa
saja, justru mereka malah mau berkumpul karena setelah 20 tahun orang itu
menjadi orang baru. Sehingga dia ingin sekali mengadakan Temu Kangen. Maka dari
situlah akan terbentuk komunitas baru tapi dengan orang-orang lama.
Menciptakan komunitas mungkin mudah, tetapi, ternyata, pemeliharaannya
yang sulit. Salah satu parameter komunitas yang solid adalah yang
anggotanya memiliki Sense of Community (SoC) yang tinggi. Namun, tidak semua berjalan mulus seperti kita membalikkan telapak
tangan. Disini pasti setiap kegiatan tentu ada yang namanya problem. Hal ini terjadi
karena tidak adanya kesepahaman antar anggota yang ada di dalamnya. Tidak dapat
dipungkiri memang hal tersebut muncul seakan hidup ini tak adil, disisi lain
terkadang ada beberapa alumni mengingkan kegiatan tersebut. Lantas bagaimana
peran alumni dalam keberhasilan acara tersebut? Kini kita harus pertanyakan
pada diri kita masing-masing.
Dalam mengadakann acara tentu kita butuh yang namanya kebersamaan, jika
boleh mengutip sebuah kata motivasi yang berbunyi “bersatu kita teguh, bercerai
kita runtuh” mungkin itu sedikit kata yang memotivasi saya untuk terus berjuang
ditengah kesibukan hiruk pikuk kota yang penuh dengan kenyamanan. Karena saya
merasa bahagia jika kumpul dan bersenang-senang dengan teman jaman sekolah dulu
seperti lagu anak muda jaman sekarang “Bersamamu mengajarkannku apa artinya
kenyamanan, kemesraan” itu sedikit kutipan lagu dari mbk Isana Syaraswati.
Namun, lagu itu seakan tak ada pengaruhnya jika para alumni taka da keseriusan
untuk berkumpul bersama dengan landasan kesibukan dan terkadang hidup penuh
dengan perhitungan. SMKN Tlogosari misalnya tahun ini mengadakan acara
sarasehan temu kangen yang dilandasi oleh keinginan mayoritas alumni untuk
bertemu, namun jalan menuju tersebut berjalan mulus seperti yang diinginkan. Dari
beberapa pertemuan yang telah terlaksan banyak alumni yang apatis seakan tak
mengetahui dengan alasan tidak adanya info yang masuk ke Handphone pribadinya,
bahkan ada yang berkata bahwa acara seperti ini tidak ada gunanya. Acara ini
akan berjalan jika ada gotong royong kebersamaan. Jika penulis mengumpamakan
ketika kita ingin menuju ke suatu tempat dengan mengendari sebuah Pick Up namun
ketika ingin berangkat, kendaraan tersebut macet, Lantas apa yang akan kita
lakukan? Apakah menyuruh beberapa orang yang bertanggung jawab untuk mendorong
atau kita memilih untuk diam? Padahal tempat tujuan tersebut merupakan tempat
yang bersejarah terbentuknya pribadi kita saat ini. Jika penulis boleh memilih, penulis akan mendorong kendaraan tersebut
meski penulis mengetahui bahwa kendaraan tersebut tidak akan bergerak
sedikitpun.
Itu sedikit perumpamaan jika tidak ada kebersmaan dalam menjalankan
sebuah kegiatan yang semuanya ingin menikmatinya, maka kegiatan tersebut hanya tinggal nama. Disini penulis mempertanyakan keseriusan seluruh para Alumni.
oleh: Sugiyanto
Sarasehan dan Keseriusan Alumni yang sering di Pertanyakan
Reviewed by Unknown
on
04.38.00
Rating:
Tidak ada komentar